Friday, January 7, 2011

Tentang Rasa ...

Aku berlari sekuatku menaiki tangga itu
Aku merasa ia ada di sana, di hadapanku
Ingin sekali aku menyusul langkahnya
Namun ia bagai bersayap
Kepakannya keras
Kecepatannya jauh melampaui tapak kakiku yang letih
Kadang aku terhenti ditengah-tengah anak tangga
Yang seolah tak berujung itu
Tapi dengan keras kepala aku kembali berjalan lagi
Karena aku yakin beberapa langkah lagi aku akan menggapainya
Aku hanya ingin menepuk bahunya
Agar ia berbalik dan tersenyum padaku
Itu saja
Aku ingin memanggil namanya
Sayang nafasku tidak cukup untuk mengucapkan sepatah katapun
Tiba-tiba saja di suatu bagian yang kuyakini sebagai puncak tangga ia berbalik
Aku tidak dapat melihat dengan jelas wajahnya
Karena di belakangnya cahaya matahari bersinar terang
Namun aku yakin, itu dia
Ia melambaikan tangannya di depan dada
Seolah berkata 'jangan menyusulku'
Kemudian ia berbalik dan kini aku bisa melihat dengan jelas
Di punggungnya ada sepasang sayap raksasa keperakan
Hembusan angin menerpa wajahku saat sayapnya mengepak
Aku kembali menaiki anak tangga itu namun langkahku terhenti di puncak tangga
Di hadapanku terhampar langit tak berbatas
Namun ... tidak ada dia
Aku hanya terdiam di sana,
Sementara air mata meleleh membasahi wajahku
Dadaku sesak dan kedua kakiku terasa begitu letih
Karena sudah entah berapa lama aku mengejar sesuatu yang semu
Sampai aku merasakan ada yang menyentuh bahuku
Aku menoleh dan aku lihat dia, adikku ...
Di belakangnya muncul wajah-wajah yang sangat kukenal
Dan mereka semua tersenyum padaku
Adikku mengulurkan tangannya padaku,
Tersenyum tanpa sedikitpun kesan mengejek kebodohanku
Ia hanya berkata
'Sudah siap turun?'